Meski terik mencubit, aku tak
gentar bersamanya. Aku hanya tak mampu saat ia tak hadir. Aku seperti
kehilangan kemampuan bernapas. Aku kehilangan akal sehat. Bahkan, aku seperti
tak ada. Boleh mengajukan satu permintaan, Tuhan? Jangan biarkan ia pergi. Itu
saja. Namun ternyata takdir tak bisa kupilih. Ia memilih. Memilihku untuk
melalui ini. Dayaku hanya sebatas harapan. Tanpanya, ternyata aku tak ada
apa-apanya. Penghujan memutuskan datang hingga penghujung tahun. Matahari positif kalah dalam pertaruhan dan
memutuskan cuti hingga kalendar baru dipasangkan. Lantas, hanya karena aku
sebuah bayangan, apa aku tak diperbolehkan meminta kehidupan dari sang tuan? Benar kiranya, aku akan hidup kembali di tahun depan.
Ditulis untuk #FF2in1 @nulisbuku
No comments:
Post a Comment