Musim gugur. Melihat daun
memerah, mengering dan jatuh ternyata sungguh luar biasa. Aku tak salah
mengangankan impian, rupanya. Mengejar daun maple.
Kulihat, ia beranjak lepas dari batangnya. Sejenak dimainkan angin sepoi, tiba
di permukaan air dengan anggun hingga mengadakan riak yang menyebar ke penjuru
sungai segera. Air tak tinggal diam. Ia dibawanya pergi.
Daun itu butuh ditemani. Aku berlari sembari mengawasi tubuhnya yang dimainkan arus air. Kuikuti kemana ia pergi. Mungkin hingga aku
tak sanggup lagi, atau hingga sungai ini menemukan muaranya. Tidak. Aku tidak
hanya menemani daun merah itu. Aku mengejar memori dibalik itu. Kekasihku
berjanji datang di tempat ini lima belas tahun lalu. Meski begitu, ia tak
datang. Semalam, ia mengatakan padaku impiannya telah dikabulkan Tuhan.
Reinkarnasi berjalan lancar. Ia menjadi selembar daun maple. Hidup kembali untuk melakukan perjalanan. Perjalanan tumbuh
hingga berakhir di musim dingin. Selamat, sayang.Dan selamat jalan.
Ditulis untuk #FF2in1 @nulisbuku
No comments:
Post a Comment