Pages

Sunday, July 5, 2015

Bandung Bondowoso : Buka Bersama Taman Baca Kampung Pemulung Kalisari Damen

Meski rutin mengajak membaca dan belajar adik-adik Taman Baca Kampung Pemulung Kalisari Damen Surabaya setiap Jumat sore, kami (volunteer) tak memiliki rencana untuk berbuka puasa bersama mereka. Bahkan hingga seminggu lalu, ide itu belum tercetus. Bukan karena kami tak ingin melakukannya, tapi lebih karena kami tak memiliki cukup dana untuk melaksanakannya, mengingat jumlah adik-adik yang nyaris menyentuh angka 50 orang. Sampai pada Jumat, 26 Juni 2015 lalu, Putri, salah seorang adik yang datang ke Musholla Annisa dan bertemu kami mengatakan pada saya, "Kak, nggak ada buka bersama?" Saya hanya menjawab, "Semoga."

Saya, Putri (jilbab putih) dan Rohman sedang belajar Bahasa Inggris bersama


Siapa sangka, keinginan Putri terkabul. Beberapa hari kemudian, teman-teman dari Rumah Bahasa Surabaya, Mas Hariadi dan Rahenda yang menyenggol saya untuk mewujudkan acara buka bersama dengan mereka. Saya iseng mengajukan usul tersebut pada teman-teman volunteer taman baca. Murni tanpa ekspektasi apa-apa. Yang terpikir saat itu, jika teman-teman volunteer belum menyetujui, saya juga akan legawa untuk menundanya hingga tahun depan saja. Mengingat akan butuh tenaga dan donasi yang tidak sedikit untuk acara ini. Sedangkan saldo kami untuk taman baca hanya tersisa sekitar sepersepuluh angka pertama dari 6 digit Rupiah. Itu pun rencananya memang akan digunakan untuk kepentingan fasilitas adik-adik setiap Jumat, seperti buku bacaan, kertas, krayon dan sebagainya. 


Ternyata teman-teman volunteer menyambut dengan antusias (padahal sebagian dari mereka justru mahasiswa yang sedang sibuk mempersiapkan UAS). Tanggal sudah ditemukan, 4 Juli 2015, ustadz musholla pun sudah mengiyakan. Tapi kami hanya punya waktu 3 hari menuju hari H! Ini cukup membuat saya panik. Dana kami Rp. 0! 

Kegiatan adik-adik dan kakak-kakak volunteer sembari menunggu waktu buka puasa


Saya pun meminta donasi dari teman-teman volunteer dan Rumah Bahasa. Hasilnya : masih jauh dari cukup bahkan untuk menutup biaya membeli makanan beratnya saja. Blar. Saya putar otak cepat, dan berinisiatif untuk mengirim pesan chatting ke beberapa teman yang saya kira akan sudi membantu untuk pendanaan. Sejujurnya, saya kurang begitu suka untuk BC permohonan donasi. Tapi saya tak punya pilihan lain. Akhirnya nekad saya lakukan juga, sembari harap-harap cemas. 


Tuhan menyayangi adik-adik dengan cara yang luar biasa. Meski tak mem-BC secara membabi-buta, satu per satu chat kesanggupan untuk memberi donasi masuk. Harapan saya diungkit sedikit demi sedikit. Meski belum cukup, saya nekad memesan makanan, memberi DP separuhnya, juga berbelanja untuk keperluan minuman dan ta'jil. Hanya dalam satu malam keperluan terbeli setengahnya.


Alhamdulillah, donasi masih terus masuk, bahkan hingga hari H. Saya dibantu Putri Eka Ardiyanti menghitung pengeluaran dan pemasukan, merencanakan acara, dsb hingga larut pukul sebelas malam. Di hari Jumat sore kami tetap hadir di taman baca untuk rapat final. Tugas sudah dibagi. Saya, Dian dan Nindy belanja keperluan ta'jil dan hadiah yang belum terbeli, serta mengambil pesanan makanan. Ghozi Septiandri , Icha, Winda, Devi saya minta tolong untuk 'jaga kandang', menangani adik-adik yang sudah mulai berdatangan. Sementara teman-teman yang lain mempersiapkan donasinya masing-masing. 

Kakak-kakak volunteer yang hadir 

Meski sebagian besar perempuan, kami cukup tangguh! :)




Sore kemarin, Sabtu 4 Juli 2015, acara berjalan cukup baik. Meski kami nyaris selalu kewalahan untuk menangani sekitar 40 orang adik-adik, tapi kami berusaha maksimal. Sambil menunggu jam buka puasa, beberapa memilih membaca buku, belajar Bahasa Inggris, atau bermain dengan kakak-kakak volunteer. Saat buka puasa pun mereka mendapat 'set komplit' : ta'jil, makanan berbuka puasa, hingga makanan kecil, hadiah dan buku cerita untuk dibawa pulang. Tangan-tangan kecil mereka kewalahan karena mesti membawa barang-barang untuk dibawa pulang. :) Belum lagi karena makanan yang berlebih, kami masih bisa membagi belasan kotak makanan untuk warga sekitar juga.

Membaca, belajar, bermain
Suasana berbuka puasa

Suasana berbuka puasa

Nabila kecil yang kerepotan membawa pulang makanan dan hadiah




Tidak ada ekspektasi dalam benak kami semua bahwa acara akan sebegini meriah. Meski mesti menjelma Bandung Bondowoso yang menyiapkan segalanya dalam satu malam, hasilnya sama sekali tak mengecewakan. Donasi bahkan jauh berlebih dari yang kami harapkan, sehingga adik-adik bisa tersenyum gembira. Rasanya itu tak bisa digantikan oleh apa pun di hati kami. Saya mustahil melakukannya sendiri tanpa bantuan penuh ketulusan dari teman-teman volunteer dan para donatur. Terima kasih untuk kerja kerasnya, teman-teman volunteer : Ghozi, Icha, Devi, Winda, Dian, Ovie, Nindy, Arifah Siti Arifah , Mas Hariadi, dan Rahenda. Terima kasih untuk begitu banyak perhatian dan kesediaan untuk selalu hadir kembali demi adik-adik. Terima kasih untuk para donatur yang tak satu pun ingin disebutkan namanya. Saya tahu kalian membaca post ini. Terima kasih banyak dari hati saya yang terdalam.



Sampai bertemu di kegiatan Taman Baca Kampung Pemulung Kalisari Damen berikutnya! :)






 - Nabila Budayana -