Pages

Monday, August 27, 2012

Tentang #50ribu

Akhir-akhir ini saya sedang menulis dengan (lebih) gembira dari pada biasanya. Bukan berarti saat-saat menulis saya sebelumnya tidak gembira, namun kali ini terasa lebih berbeda. 
Apa yang berbeda? 
Menulis sendiri : baru saja selesai dengan kumpulan flash fiction : "Itu Bukan Biru". 



Menulis keroyokan : sudah beberapa kali. Goodbye November #1, Gincu Merah, Ulang Tahun, Kentjan, Tahu Bagaimana Rasanya #1, dll.






Menulis ber-enam dengan sesama alumni #kelaskreatif juga sudah menghasilkan sebuah antologi puisi, flash fiction dan cerita pendek dalam satu buku yang diberi judul "91011".


Meski pemula, saya sangat bersyukur untuk semua karya-karya itu. Saya dan semua penulis pemula lain sedang berjalan ke arah yang sama. Melangkah mencoba mencari pembuktian akan sebuah impian. 

Nah, berdasar tujuan tersebut, saya dan 5 penulis "91011" (@AyuninQ, @Banggavann, @indihana_, @riezkylibra80, @Riersy) kembali sedang menyelesaikan naskah. Naskah kami nantinya akan berjudul "50 Ribu". Bagi kami, "50 Ribu" ini spesial. Mengapa spesial? Karena pada gathering kami beberapa bulan yang lalu, hingga berakhirnya waktu gathering kami tak jua menemukan ide akan tema untuk buku selanjutnya. Saat meninggalkan spot gathering bersama, tiba-tiba tercetuslah "50 Ribu" yang tadinya hanya kami anggap gurauan. Bertemu kembali melalui email, diskusi konsep dimulai. Kalau hanya membuat kisah mandiri dengan tema sama,yaitu "50 Ribu" kami rasa sudah sangat umum. Akhirnya pun ide itu menampakkan diri. Kami sepakat membuat kisah awal dengan satu tema yang sama, hingga menjadi 6 kisah yang berbeda dengan satu benang merah "50 Ribu". Lalu dari masing-masing kisah awal tersebut, lanjutan masing-masing kisah digilir ke lima penulis lain. Walhasil cerita awal sukses "diaduk-aduk" oleh penulis lain dengan gaya bercerita, genre dan interpretasi yang berbeda. Siklus itu berlanjut hingga seluruh penulis merasakan meneruskan masing-masing kisah awal. Disinilah segalanya menjadi menyenangkan. "Bantai-membantai" pun dimulai tanpa ampun. Beberapa penulis harus terpaksa kecewa karena tokohnya di"hancur lebur"kan sedemikian rupa hingga jauh dari ekspektasi awalnya. Kisah pun menjadi tak mampu ditebak ending-nya. Namun, sungguh. Saya dan 5 penulis lainnya sangat menikmati proses menulis ini. Kami ditantang dan bebas berpetualang dengan kisah-kisah lain. Bebas menjadi diri sendiri dan lebih mengenali 5 partner menulis lainnya :). Setelah "babak belur" dengan kisah yang digilir, kami memutuskan konsep baru lagi. Ending dari masing-masing kisah harus ditentukan oleh si penulis awal! Bayangkan : kisah awal yang sudah kita tulis- diacak-acak penulis lain - dikembalikan ke kita untuk diberi ending. (perlu diketahui, seluruh kisah tetap harus terdapat benang merah 50Ribu) Konsep ini sungguh GILA! 

Namun betapa menyenangkannya menulis dengan cara yang berbeda. Bermain dan belajar dengan 5 penulis lain yang luar biasa. I'm pretty sure mereka akan jauh berkembang di masa depan. Akan menjadikan kegiatan menulis bagian dari passion hidup mereka. Suatu saat, jika kami sudah menjadi "besar" nanti, kami akan menoleh kebelakang dan melihat 50 Ribu sebagai satu titik awal yang luar biasa. Aamiin.

Lantas, kapan #50Ribu terbit? 
Tak ada kata lain selain SEGERA! :)