Pages

Thursday, April 23, 2015

Kamisan 7 Season 3 : Cerminan

Menatap riak air di gelas minuman selalu membuatnya bahagia. Diam-diam, ia sengaja berlama-lama menatapi isi gelas. Karenanya, ia begitu menggemari minuman panas. Selalu ada alasan baginya untuk berlama-lama menandaskan isinya dengan alasan menunggu dingin. Kali ini ia terkikik kecil. Gadis kecil samar-samar itu sangat menawan. Tak banyak bicara, namun juga tak menyimpan durja. Senyumnya cukup, semanis teh dengan sedikit gula.

***

Kali ini yang muncul seorang bocah nakal. Matanya nyalang, seringkali tak bersahabat. Beberapa waktu kemudian bocah itu sudah komat-kamit, bibirnya bergerak semakin cepat. Tanpa perlu menduga-duga, ia tahu bahwa itu bentuk amarah. Rasanya ia begitu mengenali bocah itu. Tak asing dan akrab saja.

***

Ia berpikir bahwa selamanya tak mungkin untuk selalu menatap ke dalam cangkir, berharap akan selalu ada sosok dan cerita. Ia ingin sesuatu yang lebih besar, lebih leluasa. Langkahnya pertama kali menjejak setapak yang baru, yang belum ia jajaki sebelumnya. Ia menguak keraguan dan ketakutan. Demi untuk satu hal : permukaan air yang besar.

***

Gadis itu tak pernah benar-benar mengerti tentang bagian dirinya yang selalu ia saksikan sendiri. Melalui permukaan-permukaan air minum di dalam gelas, bahkan danau yang besar. Ketika gambaran dirinya seutuhnya terbuka, ia tak pernah merasa gembira dan percaya.
Justru bertanya, "Bolehkah aku mengulang usia?"

No comments:

Post a Comment