Pages

Thursday, November 29, 2012

"The Sounds of Indonesia"

Pekerjaan berbagi keindahan bagi saya adalah pekerjaan yang paling keren dan paling mengagumkan. 

Rabu siang menjelang sore, saya mendapat kiriman paket dibungkus mailing bag. Eh? saya lagi ga pesan buku apapun, kok (saya biasa membeli buku melalui online store). Bentuk paketnya sekilas layaknya buku bantal yang tebal. Hmm.. saya cek tuh nama pengirimnya. Jantung saya seperti dipompa ke kapasitas maksimumnya karena terkejut. Tertera nama pengirimnya : Addie MS. Nama penerimanya tersebutlah nama saya. Ya Tuhan! Syukur tak terkira, hadiah kuis maestro untuk saya sudah tiba : Album "The Sounds of Indonesia", lengkap dengan nama saya dan tanda tangan beliau. Siapa yang tak senang dengan hadiah yang dikirimkan langsung oleh salah seorang maestro musik klasik negeri ini, bukan?

Saya tak akan banyak bicara tentang bagaimana saya menang kuis dan mendapatkannya, karena menurut saya, seluruhnya hanya karena Tuhan Yang Maha Baik saja. :)


Saya mendengar "The Sounds of Indonesia" release pertama kali melalui Twitter. Baik melalui akun Pak Alex Frits maupun akun maestro Addie MS sendiri. Jelas, sudah mampu saya perkirakan sebelumnya album ini akan menarik. Lagu-lagu daerah Indonesia dibawakan oleh orchestra, tentu akan sangat megah dan indah. Niatan saya untuk memburu album ini belum juga kesampaian hingga ternyata saya dihadiahi dengan cara yang tak disangka-sangka. Senang sekali! Lantas, bagaimana dengan orchestra yang membawakannya? Kali ini dibawakan oleh City of Prague Phillharmonic Orchestra, namun tetap di-conduct oleh Addie MS. Di-record di Smecky Music Studios, Prague, Czech Republic, hasilnya sangat memuaskan. 
Dua buah CD yang masing-masing berisi tigabelas lagu daerah, keduanya diawali dengan "Tanah Airku" yang sangat syahdu. Jelaslah sudah mengapa Tanah Airku diulang hingga terdapat di kedua CD. Selain melambangkan bahwa 'lagu-lagu ini milik Indonesia', juga karena melodi dan aransemennya sungguh indah. Mengikuti Tanah Airku, list komposisi nusantara dibagikan sebagai berikut :




Disc 1
01. Tanah Airku - Ibu Soed
02. Bungong Jeumpa - Aceh
03. Rasa Sayange - Maluku
04. Anging Mamiri - Sulawesi Selatan
05. Keroncong Kemayoran - DKI Jakarta
06. Nasonang Do Hito Nadua - Sumatera Utara
07. Cik Cik Periook - Kalimantan Barat
08. Jembatan Merah - Jawa Timur
09. Bolelebo - Anak Kambing Saya - Nusa Tenggara Barat
10. Batanghari - Jambi
11. Cublak Cublak Suweng - Jawa Tengah
12. Ampar Ampar Pisang - Kalimantan Selatan
13. Gending Sriwijaya - Sumatera Selatan

Disc 2
01. Tanah Airku - Ibu Soed
02. Manuk Dadali - Jawa Barat
03. Soleram - Riau
04. Kampuang Nan Jauh Di Mato - Sumatera Barat
05. O Ina Ni Keke - Sulawesi Utara
06. Lisoi - Sumatera Utara
07. Fatwa Pujangga - Bangka Belitung-Riau
08. Janger - Bali
09. Teluk Lampung - Lampung
10. Ayo Mama - Maluku
11. Bengawan Solo - Jawa Tengah
12. Jali-Jali - DKI Jakarta
13. Yamko Rambe Yamko - Papua


Tak melulu syahdu, pendengar juga dimanjakan dengan musik rancak, diantaranya : "Ayo Mama" dan "Yamko Rambe Yamko" dan "Cublak Cublak Suweng" dengan memainkan nada-nada staccato. Flute, string, dan alat musik lainnya bekerja sama membentuk melodi yang memanjakan. Sempat juga terdengar kolaborasi alat musik tradisional kendang dalam "Manuk Dadali". Saya pribadi merasakan bahwa seluruh komposisi di album ini tak boleh terlewatkan. Selain lagu-lagu daerah Indonesia yang disajikan dengan Grande, ada makna yang kembali 'menampar' kita. Seberapa jauh sudah kita mengenal lagu-lagu bangsa sendiri? Apa sebegitu pantaskah melodi-melodi kekayaan kita bersama ini terlupakan begitu saja? Ada nilai dan semangat kebangsaan positif yang ingin dibawa, ada ajakan untuk mengenali siapa diri kita sebenarnya. (terutama diri saya sendiri tentunya) :)

Dengan alasan yang sama, saya begitu gembira jika menghadiri konser atau recital yang menyajikan komposisi-komposisi Indonesia di antara list program yang akan dibawakan. Ada nuansa etnik yang dibagikan. Favorit saya saah satunya adalah "The Dancer" milik pianis Levi Gunardi, yang entah telah terputar berapa kali dalam player saya. Jadi terbayang, mungkin saja suatu hari nanti "The Dancer" juga dapat dibawakan secara orchestra. :) 

Ah ya, salut juga untuk Garuda Indonesia yang memproduseri album ini dan memutarnya pada penerbangan-penerbangannnya, mengingatkan dan mengenalkan budaya Indonesia pada penumpangnya. Beberapa tahun lalu pun saya suka dengan jingle Garuda "Kebangganku" yang juga dihasilkan melalui tangan Addie MS. Sampai saya ditertawakan beberapa teman saat men-download lagu itu, sementara mereka sibuk men-download lagu-lagu My Chemical Romance di saat yang sama. :D

Album ini sungguh pantas menghampiri telinga anda, yang mungkin kemudian akan jatuh cinta dan memindahkannya pada player anda, seperti saya. :) Saat diputar di rumah pun, saya sungguh gembira. Tak satupun protes terjadi karena selera genre yang berbeda. Mama saya sibuk menebak judul, bernyanyi-nyanyi kecil sembari mengingat kenangannya saat pertukaran pemuda dahulu, saat dimana beliau banyak menyanyikan lagu-lagu Indonesia di negeri orang. Papa saya turut bersenandung sambil sesekali menyanyikan penggalan lirik yang beliau ingat. Sedang saya menikmati lantunannya dengan membaca novel Eka Kurniawan.hehe. Mungkin selanjutnya bisa saya coba dengan buku-buku Pram, Budi Darma dan Ratih Kumala. Saya yang sok ngepasin aja, sih. Biar musik Indonesia bisa dinikmati bersama buku-buku Indonesia juga. :) Pun album ini sanggup menggerakkan saya untuk mendengarkan kembali "La Forza del Destino" milik TO. Jika dipaksa subjektif untuk membandingkan keduanya : Sama indahnya, namun "The Sounds of Indonesia" menang satu angka, karena mengangkat Indonesia. Satu lagi, saya mungkin akan mulai berburu partitur-partitur lagu-lagu daerah, meski bermain dengan sederhana.  

Intinya sih, saya ingin menyampaikan bahwa "The Sounds of Indonesia" sangat layak untuk anda sekalian dengarkan dan nikmati. Dan andapun akan setuju dengan saya begitu anda mencoba mendengarkannya. (Bukan promo karena saya diberi gratis oleh maestro Addie MS, loh). Yah, memang sesungguhnya karena alasan-alasan yang saya sebutkan sebelumnya. 

Mengambil kalimat awal untuk menutup curhatan ini, saya mengatakan pekerjaan untuk berbagi keindahan itu telah dilakukan sangat baik oleh maestro Addie MS dan seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan album ini. Sungguh. 



-Nabila Budayana-

7 comments:

  1. Hi Mba,

    Boleh minta copy CDnya? saya sudah cari ke toko" CD tapi tidak ada lagi yang jual.

    contact: boazzebedeus@gmail.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, mas/mbak Boaz. Untuk memberikan copy lagu CD-nya, saya rasa saya sama sekali tidak berhak untuk melakukannya, sebagai bentuk penghargaan atas hak cipta dan intelektual penyusun komposisi-komposisinya (kecuali mungkin jika maestro Addie MS memang berniat membagi komposisi-komposisi tsb secara gratis). Mungkin mas/mbak Boaz bisa bertanya langsung dengan @AddieMS atau Pak Alex Frits @canzone di mana bisa mendapat CD-nya.

      Untuk itu saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga segera mendapatkan CD-nya, ya. :)

      Delete
    2. Ada kok, gue baru beli kemarin di toko musik PIM 2
      kalo ngga mau beli bentuk CD, beli aja lewat itunes store, murah kok, 1 album 49 ribu di itunes store. bisa beli satuan juga, 5 ribu/lagu

      Delete
    3. Terima kasih infonya, mbak Utami. :)

      Delete
  2. Coba cek di Gramedia Store juga. Di tempat saya (Pondok Gede Plaza, Bekasi), terakhir kali liat masih ada albumnya. Iya, saya juga beli lewat iTunes Store. Favorit saya itu Bengawan Solo, alunannya indah :).

    ReplyDelete
  3. Kira-kira Simfoni Negeriku ada donwload digitalnya juga nggak ya? La Forza del Destino itu isi lagunya apa aja?

    ReplyDelete
  4. Ayam Den Lapeh ada di album yg mana?

    ReplyDelete